post image

Lukisan Potret Diri Karya Zulfa Faiz, Seorang Ibu Rumah Tangga Mencuri Perhatian Mewakili Suara Seni di ARTJOG 2025

  • Administrator
  • 22 Jun 2025
  • Event


(Yogyakarta, DIY) - Pameran seni ARTJOG 2025 kembali dibuka di  Jogja National Museum, Yogyakarta, Jumat (20/6/2025).

ARTJOG 2025 digelar  20 Juni–31 Agustus 2025 di Jogja National Museum, Yogyakarta, dengan mengangkat tema Motif: Amalan. Selain pameran seni rupa, ARTJOG 2025—Motif: Amalan juga menawarkan berbagai pengalaman menikmati dan merayakan seni melalui program-program pendukung seperti Curatorial Tour, Meet The Artist, performa, ARTJOG, Love ARTJOG, Artcare Indonesia, hingga Jogja Art Weeks. 

Salah satu karya yang mencuri perhatian pengunjung yakni karya Zulfa Faiz, seorang ibu rumah tangga yang karyanya lolos kurasi dan tampil dalam pameran ArtJog 2025.

Menurut Zulfa, Tema besar karyanya adalah self-portrait— namun bukan hanya semata lukisan wajah, melainkan cermin batin. Baginya, karya itu adalah pembuktian diam-diam: bahwa dirinya masih ada, masih berkarya, dan masih mencintai proses menjadi pelukis.

Zulfa menyampaikan misalnya “Dalam lukisan berjudul Full Circle, adalah perjalanannya dalam belajar melukis. Lukisan itu sendiri adalah lukisan potret diri dengan background sebuah lukisan.

"Lukisan saya memiliki background lukisan. Lukisan itu adalah salah satu lukisan awal yang saya buat sudah dua puluh tahun lebih yang lalu. Karya itu melingkupi foreground, objek utama, dan background," ungkapnya.

Karya yang ditampilkan Zulfa merupakan karya bersama teman-teman dari Klinik Rupa Dokter Rudolfo. Karya yang ditampilkan di Artjog adalah tugas dengan tema self potrai atau potret diri, sebagai karya tugas kelas melukis masterclass.

"Waktu itu saya tak sengaja memilih lukisan pertama saya sebagai latar. Tapi justru dari situ, saya sadar—lukisan ini seperti menggambarkan perjalanan saya dalam melukis. Seperti lingkaran penuh yang membawa saya kembali ke titik awal, tapi dengan pandangan yang berbeda," jelas Zulfa.

Zulfa mulai belajar secara serius sejak 2019 di bawah bimbingan seorang mentor di Klinik Rupa Dokter Rudolfo yakni R.E Hartanto, yang juga seniman asal Bandung Jawa Barat.  Zulfa mengaku mengasah kemampuan seni lukis di Klinik Rupa Dokter Rudolfo, yang menurutnya sebuah ruang belajar seni non-formal yang membuka jalan bagi mereka yang mencintai seni tanpa harus melalui jalur akademik.

"Di klinik ini, seni tidak dituntut menjadi profesi, melainkan dijalani sebagai panggilan batin. Awalnya saya menggambar hanya karena senang. Tapi setelah masuk kelas, saya belajar teknik dasar, kesabaran, dan keberanian untuk menatap diri sendiri. Hasilnya ya ini—sebuah potret diri, sekaligus potret perjalanan,” ungkap Zulfa.

Sementara, R.E.Hartanto mengungkapkan proses kreatif Zulfa dilalui dengan proses panjang seperti mengikuti pendampingan selama lebih enam bulan dan terlibat langsung secara teknis maupun mental spiritual. “Kami tak hanya mengajarkan teknik menggambar, tapi juga mendampingi mereka dalam perjalanan menemukan diri lewat karya,” tutur RE Hartanto.

Sebelumnya, Zulfa pernah ikut pameran di Sarinah pada tahun 2022, sehingga pada pameran ARTJOG 2025 kembali menegaskan karya Zulfa merupakan karya seni yang jujur menyuarakan isi hati dan berani belajar dari luka.

"Seni tumbuh di banyak ruang—dalam dapur, di ruang tamu, di studio kecil yang sunyi—dan berbicara dengan bahasa yang pelan tapi menggugah bathin," pungkas Zulfa (rsi)

0 Comment