Gunung Merapi Lucurkan 8 Kali Guguran Lava Sejauh Maksimum 1,6 Kilometer
Caption foto: Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, periode pengamatan 00.00-24.00 WIB pada Sabtu (25/01/2025).
(Yogyakarta, DIY) -Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali meluncurkan Guguran Lava maupun Kegempaan yang cukup tinggi. Warga dihimbau agar menjauhi daerah bahaya uang sudah direkomendasikan..
Menurut Kepala Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, dari periode pengamatan sejak pukul 00.00 - 06.00 WIB, Minggu (26/01/2025), terpantau Gunung Merapi mengeluarkan asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang dam tinggi 100 - 150 meter di atas puncak kawah.
"Pada periode tersebut terjadi Kegempaan Guguran 53 kali dan Gempa Hybrid atau Fase Banyak 7 kali," jelasnya.
Agus menambahkan Gunung Merapi juga teramati meluncurkan 8 kali Guguran Lava ke arah barat daya (Kali Bebeng/Kali Krasak) dengan jarak kuncur maksimum 1,6 kilometer.
Sementara selama pengamatan 24 jam.(00.00 -24.00) pada Sabtu (25/01/25) terjadi gempa Guguran 171 kali, dan Gempa Hybrid/ Fase Banyak 17 kali. "Selama periode ini, Gunung Merapi meluncurkan 9 kali Guguran Lava ke arah Barat Daya dengan jarak luncur maksimum 1,6 kilometer," ungkap Agus.
Hingga kini BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi pada Level III (Siaga). Warga dihimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang sudah direkomendasikan.
Agus menyebutkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya..Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," jelasnya.
Selain itu, kata Agus, masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkas Agus. (Raya Sanjiwani)
0 Comment